Ayat Pertama
إِنَّ
الَّذينَ تَوَفّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظالِمي أَنْفُسِهِمْ قالُوا فيمَ
كُنْتُمْ قالُوا كُنّا مُسْتَضْعَفينَ فِي اْلأَرْضِ قالُوا أَ لَمْ تَكُنْ
أَرْضُ اللّهِ واسِعَةً فَتُهاجِرُوا فيها فَأُولئِكَ مَأْواهُمْ
جَهَنَّمُ وَ ساءَتْ مَصيرًا
Sesungguhnya
orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri
sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana
kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di
negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas,
sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya
neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.(QS. an-Nisa: 97)
Ayat Kedua
Pesan ayat:
1.
Hijrah dengan meninggalkan daerah kufr menjadi wajib bila memungkinkan
dan merugikan agama. Dalam kondisi ini hidup di bawah bendera kekufuran
haram hukumnya. Bila manusia mampu mengubah lingkungannya, maka ia harus
melakukan Hijrah agar tidak ditanya tentang hal ini di Hari Kiamat.
2.
Sekalipun lingkungan pemikiran masyarakat mempengaruhi manusia, tapi ia
tidak terpaksa untuk melakukan pekerjaan. Oleh karenanya, manusia
dengan Hijrah ia dapat keluar dari keterpaksaan lingkungan dan sejarah.
3. Tidak berhijrah, kehilangan tujuan dan akidah sama dengan menzalimi diri sendiri.
4.
Mukaddimah wajib juga wajib hukumnya. Bila manusia sendiri yang
menyiapkan dirinya terjatuh ke dalam dosa, maka permintaan maafnya tidak
ada gunanya.
5.
Yang utama adalah akidah manusia, bukan mempertahankan hidup dan rumah.
Oleh karenanya, yang utama adalah menyembah Allah, bukan menyembah
tanah air.
6.
Hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan sarana demi perbaikan
dan setelah itu baru menyalahkan. Itulah mengapa pada awalnya Allah Swt
memperluas daerah untuk semua dan setelah itu mengritik mereka yang
tidak melakukan Hijrah.(1)
Ayat kedua
وَ
مَنْ يُهاجِرْ في سَبيلِ اللّهِ يَجِدْ فِي اْلأَرْضِ مُراغَمًا كَثيرًا
وَ سَعَةً وَ مَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهاجِرًا إِلَي اللّهِ وَ
رَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَي اللّهِ
وَ كانَ اللّهُ غَفُورًا رَحيمًا
Barangsiapa
berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh
telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.(QS. an-Nisa: 100)
Pesan ayat:
1. Hijrah sarana untuk meraih kekuatan, mendirikan pemerintah dan berkembang.(2)
2. Dengan niat Hijrah, langkah pertama dan keluar dari tanah air, manusia dapat meraih posisi yang lebih.(3)
3. Manusia yang mengikuti jalan Allah dan Rasulullah Saw tidak boleh mengkhawatirkan kematian dan kehidupannya.(4)
4. Semua Hijrah adalah suci, seperti Hijrah untuk berjihad, mencariilmu, tablig dan lain-lain.(5)
5. Pahala seorang muhajir bersama Allah Swt. Yakni, nilai perbuatannya lebih tinggi dari surga.(6)
Nabi
Muhammad Saw dalam sebuah riwayat bersabda, "Siapa yang meninggalkan
tanah airnya ke tempat lain demi melindungi agamanya sekalipun satu
jengkal, maka ia layak mendapat surga bersama aku dan Ibrahim as.(7)
وَ
إِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ
أَوْ يُخْرِجُوكَ وَ يَمْكُرُونَ وَ يَمْكُرُ اللّهُ وَ اللّهُ خَيْرُ
الْماكِرينَ
Dan
(ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya
itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.(QS. al-Anfal: 30)
Ayat
ini menyinggung dimulainya Hijrah, dimana orang-orang Musyrik ingin
memenjarakan Nabi Muhammad Saw, membunuh atau mengasingkan beliau. Nabi
Saw mengetahui rencana mereka dari malaikat Jibril dan di malam
haribeliau meninggalkan Mekah dan bersembunyi di gua Tsur. Akhirnya,
dengan tertutupnya pintu gua dengan sarang laba-laba, upaya orang-orang
Musyrik untuk menangkap beliau menjadi gagal.
Pesan ayat:(8)
1. Hendaknya manusia mengingat bahaya yang dijauhkan Allah Swt dari Nabi Saw agar mendapat ketenangan dan kekuatan hati.
2. Masalah para nabi tidak hanya berasal dari permusuhan orang-orang Musyrik, tapi juga dari konspirasi dan ancaman mereka.
3. Penjara, teror dan pengasingan merupakan alat yang dipakai para penguasa menghadapi kebenaran.
4. Seluruh pemikiran manusia tetap berada dibawah pengawasan Allah Swt.
5.
Setiap kali Allah Swt memandang perlu, maka Dia akan memberitahu para
wali-Nya akan konspirasi musuh. Rencana orang-orang Musyrik yang
diinginkan agar tidak ada yang mengetahuinya justru diketahui oleh
seluruh dunia.
6. Setiap orang yang ingin berbuat buruk kepada para pengikut kebenaran, maka Allah Swt akan membuatnya bermasalah.(9)
7. Tidak benar setiap kekuatan adidaya pasti mencapai tujuannya.(10)
8.
Setiap kali rencana busuk dan konspirasi semakin kuat, maka Allah Swt
akan menggagalkannya dengan makhluk yang lemah. Kematian Nabi Sulaiman
as diketahui lewat rayap. Burung Hud Hud mengundang Ratu Balqis. Burung
gagak mengajarkan anak-anak Adam. Para penunggang gajah Abrahah musnah
lewat burung Ababil, begitu juga Raja Namrud mati akibat nyamuk.
Konspirasi orang-orang Musyrik Mekah gagal akibat sarang laba-laba di
mulut gua Tsur.(11)
Ayat keempat
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman
dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama
lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi
belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian
antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.(QS. al-Anfal: 72)
Pesan ayat:
1.
Tidak mungkin menjadi seorang muslim dan mukmin tanpa usaha. Umat Islam
di awal Islam ada yang menjadi muhajir, meminta perlindungan kepada
seorang muhajir, mujahid atau membantu mujahidin.(12)
2. Akidah saja tidak cukup, tapi Hijrah, Jihad dan membantu muhajirin dan mujahidin juga perlu.(13)
3. Perkembangan akan tercapai ketika otak, pemikiran, keyakinan, modal, kekuatan dan Hijrah terfokus.(14)
4. Harus ada perbedaan antara orang miskin dan kaya yang berhijrah.(15)
5. Dalam berhijrah harus berdampak merugikan sistem kufr dan melindungi agama serta kekuatan umat Islam semakin bertambah.(16)
Ayat kelima
Dan
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang
mulia.(QS. al-Anfal: 74)
Pesan ayat:
1. Iman sejati dalam Hijrah, Jihad, melindungi dan membantu umat Islam.(17)
2. Pekerjaan menjadi bernilai ketika memiliki motivasi ilahi.(18)
3. Hijrah dan Jihad adalah dua faktor Allah menurunkan berkah kepada umat Islam.(19)
4.
Bila manusia melakukan Hijrah dan Jihad dengan meninggalkan sedikit
rezeki, maka Allah Swt akan memberikannya rezeki yang layak.(20)
Ayat keenam
Dan
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang
mulia. (QS. al-Anfal: 74)
Pesan ayat:
1. Hijrah memiliki nilai ketika disertai Jihad dan kesabaran.(21)
2. Syarat mendapat ampunan dan rahmat Allah Swt adalah berjihad.(22)